Selama ini semua buku sejarah di Indonesia mencatat jika Bung Karno lahir 6 Juni 1901. Namun, ada bukti kuat yang menunjukkan jika sang proklamator baru lahir setahun berselang.
kediriapik.com – Ada fakta mengejutkan yang muncul dalam sarasehan kebangsaan dengan tema “Haul Bung Karno dan Penjernihan Sejarah Tempat dan Tahun Lahir Bung Karno” di situs nDalem Pojok, Wates, Kabupaten Kediri pada Jumat (21/06/2024) malam.
Kushartono, Ketua Harian Situs nDalem Pojok mengungkapkan, bahwa Bung Karno lahir pada tahun 1902, tepatnya tanggal 6 Juni 1902, bukan 1901 sebagaimana diketahui khalayak selama ini.
“Selama ini yang kita kenal Bung Karno lahir pada 06 Juni 1901. Nah, kami menemukan dokumen catatan tangan ayah Bung Karno, tertulis 1902,” ujar Kushartono.
Dokumen catatan kelahiran Presiden RI Pertama catatan tulisan tangan R. Soekeni, ayah Bung Karno yang menyebut tahun kelahiran Koesno pada 6 Juni 1902. Foto catatan itu disampaikan Kushartono pada audiens dengan proyektor. Foto kopi catatan itu juga dibagikan pada peserta sarasehan.
Penyebutan tanggal yang sama juga tercatat dalam arsip perguruan tinggi tempat sang proklamator kuliah. “Dalam catatan buku induk Technische Hogeschool (saat ini Institut Teknologi Bandung) juga tertulis lahir 06 Juni 1902. Dua dokumen yang sama ini kita foto copy dan kita bagikan,” tambah Kus.
Menurut dia, fakta ini diperkuat catatan stambuk sekolah Soekarno di HBS (Hoogere Burgerschool) Surabaya yang juga mencatat Soekarno lahir 1902.
“Jadi catatan tangan orang tua, data sekolah di HBS Surabaya, catatan buku induk di THS Bandung semua sama, 1902. Lo, kalau buku-buku sejarah mencatat lahir 1901 ini sumbernya mana. Ini yang menjadi pertanyaan, dan kita ingin mendapat pencerahan,” papar Kus setengah bertanya.
Kus mengaku sangat bersyukur sebab keluarga Ida Ayu Nyoman Rai Srimben di Singaraja Bali juga mendukung temuan ini. “Semalam kami baru pulang dari Singaraja Bali, Alhamdulillah keluarga Singaraja mendukung temuan kelahiran Bung Karno 1902,” pungkasnya.
Sejarah Kelahiran Soekarno Harus Direvisi

Suasana haul Bung Karno di Situs nDalem Pojok, Jumat (21/6/2024) malam. (foto: Dokumentasi Panitia)
Guru sejarah SMPN 4 Pare Hendro Widjonarko menegaskan, penemuan ini cukup menarik dan menurutnya dokomen kelahiran Soekarno 1902 cukup kuat.
“Jika dokumen-dokumen yang dipaparkan ini valid, maka semua buku sejarah yang menulis Soekarno lahir 1901 akan runtuh dan harus direvisi,” tandas pria yang juga penulis buku sejarah Tentara Genie Pelajar (TGP) Pare.
Di pengujung sarasehan semua sepakat kajian ini harus dilanjutkan dan dibawa ke Jakarta.
“Mengingat ini adalah penemuan penting terkait Bapak Bangsa Bung Karno maka kita semua di sini sepakat maju terus dan kita harus laporkan kepada Yayasan Bung Karno di Jakarta. Supaya kita mendapat pencerahan final. Mana yang betul 1901 atau 1902,” kata Gus Ali Fikri moderator sarasehan.
Alasan lain yang cukup prinsip, disamping soal sejarah adalah kaitan dengan nilai keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
“Kami yakin tidak ada satupun manusia di dunia ini yang bisa menentukan kapan dan di mana dia harus lahir. Jadi soal tempat dan waktu kelahiran adalah Kuasa Sang Maha pencipta. Artinya perihal pencerhan sejarah tempat dan tahun kelahiran Bapak Bangsa ini menjadi hal penting yang harus luruskan,” tegas pria yang menjabat Ketua Departemen Pendidikan PCTA Indonesia.
Agenda Haul Bung Karno di Situs Bung Karno Kediri, selain doa bersama lintas agama, sarasehan kebangsaan juga diikuti dengan ujuban dan santunan anak yatim.
Sarasehan dibuka oleh lima pembicara. Ki Sutartno Ketua Majelis Luhur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Indonesia (MLKI) Kota Kediri), R. Kushartono Ketua Harian Situs Ndalem Pojok, Bhakti Dewanto Pengurus Dewan Harian Daerah Badan Pembudayaan Kejuangan 45 Jakarta (DHD 45), Hendro Widjonarko, guru sejarah SMPN 4 Pare dan Ki Budi Pengurus Purwaning Dumadi Kautaman Kasampurnan (PDKK ) Kab. Kediri. (danu)
Komentar