Uniska Implementasikan IMC dan Quadruple Helix untuk Tingkatkan Kunjungan Wisatawan ke Bromo

Komentar

Pengelolaan pemasaran digital, strategi komunikasi, dan sumber daya manusia pada bisnis tour & travel ke Gunung Bromo Jawa Timur belum optimal. Dampaknya, jumlah pemesanan paket tour wisata pada destinasi tersebut menurun.

Melihat fenomena tersebut, sejumlah dosen Universitas Islam Kadiri (Uniska) Kediri tergugah untuk mendongkrak usaha bisnis tour & travel. Serangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) digelar dengan judul: ‘Pemberdayaan Komunitas Tour And Travel Melalui Implementasi Integrated Marketing Comunication (IMC)  dan Quadruple Helix (QH) Sebagai Upaya Meningkatkan Kunjungan ke Wisata Gunung Bromo Jawa Timur’.

Kegiatan PKM Uniska ini didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset Dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset Dan Teknologi.

Metode pelaksanaan kegiatan PKM meliputi : FGD (Forum Group Discussion), sosialisasi, pelatihan, pendampingan, dan evaluasi partisipatif yang digelar pada Agustus – Desember 2024.

Adapun dosen Uniska yang terlibat dalam kegiatan PKM tersebut meliputi: Dr. Lina Saptaria, S.Pd., MM, Iin Kurniasari, S.Kom., M.Si., M.Kom dan Dr. H. Edwin Agus Buniarto, SE., MM. Sementara mitra yang menjadi sasaran antara lain; Manjah Grup Indonesia yang terletak di Kepuhrejo, Kabupaten Malang, Jawa Timur serta Warung Anak Gunung di Mesagi Wonosari, Kecamatan Tutur, Pasuruan Jawa Timur.

Dr. Lina Saptaria, S.Pd., MM yang bertindak selaku ketua tim mengatakan, IMC merupakan strategi yang bertujuan untuk memastikan bahwa semua pesan yang disampaikan kepada konsumen, baik melalui iklan, promosi, public relations atau media sosial, memiliki pesan yang sama dan saling mendukung. “Hal ini membuat pesan lebih mudah diingat dan dipahami oleh konsumen,” katanya.

Sementara, pendekatan Quadruple Helix menekankan pentingnya kolaborasi antara akademisi, industri, pemerintah, dan masyarakat dalam mendorong inovasi.

Menurut dosen Program Studi Manajemen Uniska ini, hasil kegiatan PKM menunjukkan progress yang positif. “Hasil pelaksanaan kegiatan:  Pengembangan performa website dan sosial media yang terintegrasi. Pemutakhiran dokumen analisis jabatan, SOP, profil perusahaan. Peningkatan keterampilan tim dalam mengembangkan strategi komunikasi dan promosi dengan pendekatan QH secara efektif,” ungkap Lina.

“Selain itu, peningkatan pengetahuan dan keterampilan manajemen hubungan pelanggan.
Peningkatan kompetensi pelayanan prima serta peningkatan omset melalui pemesanan paket wisata ke gunung Bromo,” tambahnya

Kegiatan PKM ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas hubungan dengan pelanggan dan manajemen usaha bisnis Manjah Tour & Travel serta mitra stakeholder.

Lina mengatakan, kegiatan PKM ini dapat terlaksana dengan baik tidak lepas dari dukungan banyak pihak. Oleh karena itu, selaku ketua tim pelaksana mewakili segenap anggota, dia mengucapkan terima kasih kepada stakeholder yang terlibat. “Kami menyampaikan terima kasih kepada : Direktorat Riset, Teknologi, Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset Dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Budayaan, Riset Dan Teknologi. Manjah Tour&Travel Malang, LPPM Uniska Kediri dan seluruh tim dan mitra kerjasama yang terlibat dalam kegiatan PKM ini,” paparnya.

Sementara itu, owner Manjah Tour & Travel, Riezky Budiawan Purnomosidi mengapresiasi berbagai pihak yang teribat dalam program PKM Uniska dengan sasaran Manjah Tour & Travel ini. “Saya mengucapkan terimakasih kepada seluruh tim pelaksana kegiatan PKM Uniska Kediri yang telah memberikan pelatihan dan membantu pengembangan website dan sosial media sehingga tampilan dan kualitas lebih baik. Ini merupakan ilmu baru bagi kami, dan sangat bermanfaat,” ujarnya.

Bromo Tengger Semeru (Jawa Timur) merupakan salah satu destinasi pariwisata prioritas yang sedang dibangun untuk meningkatkan jumlah wisatawan domestik dan luar negeri. Bisnis jasa Tour & Travel berkontribusi dalam mendukung peningkatan minat wisatawan berkunjung ke destinasi ini.

Pada tahun 2022, tercatat sebanyak 318.919 wisatawan berkunjung ke kawasan wisata gunung bromo dimana 310.418 pengunjung merupakan wisatawan nusantara dan 8.501 wisatawan mancanegara. Dari total kunjungan wisatawan ke Bromo sepanjang tahun 2022, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp11,65 miliar, jumlah ini lebih meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp4,85 miliar.

Pengembangan pariwisata di kawasan Gunung Bromo membuka peluang kerja baru bagi masyarakat sekitar, baik di sektor pariwisata langsung maupun sektor pendukung lainnya. Kunjungan wisatawan ke destinasi ini terus meningkat, tentunya hal ini memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan daerah melalui pajak dan retribusi. Pembangunan infrastruktur seperti jalan, penginapan, dan fasilitas umum lainnya sangat penting agar memudahkan wisatawan untuk mencapai dan menikmati keindahan Gunung Bromo. (adv/danu)

Tim Kediriapik
Berikutnya

Terkait Posting

Komentar