Menengok Kesyakralan Ambal Warsa Jawa Nuswantara ke-2935 di Sendang Tirto Kamandanu

Komentar

Dalam rangka merayakan Ambal Warsa atau ulang tahun Jawa Nuswantara ke-2935, 35 komunitas di Jawa Timur menggelar acara di Sendang Kamandanu Menang, Kediri. Diisi berbagai kegiatan menarik, seperti Jamas Pusaka, Kirab Budaya dan Penanaman Pohon Pancasila.

kediriapik.com – Iring-iringan kirab budaya mendekati areal Sendang Kamandanu Menang, Kediri, Kamis (20/06/2024) sore.

Deretan awal kirab diisi kaum hawa. Diawali wanita berkebaya membawa sapu. Di belakangnya, menyusul sosok yang menabur bunga. Berikutnya, laki-laki yang mengusung bendera merah putih dan Garuda Pancasila.

Disusul dua tumpeng hasil bumi yang diusung sejumlah pria. Terdiri dari tumpeng padi serta tumpeng ragam sayur mayur. 

Berjalan dari Pamoksan Sri Ajijoyoboyo, iring-iringan kirab sejenak berhenti di depan pintu gerbang Sendang Tirto Kamandanu. Lantas, berbagai tokoh bergantian melepas berbagai jenis burung dari sangkar. 

Ketika senja merangkak, obor-obor dinyalakan, iringan kirab memasuki halaman Sendang Tirto Kamandanu.

“Kirab ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang kekayaan budaya Indonesia, khususnya Jawa Nuswantara. Dalam kirab ini, ditampilkan berbagai kesenian daerah, hasil bumi dan pusaka,” kata Ari Hakim, sekretaris panitia acara Ambal Warsa Jawa Nuswantara ke-2935.

Kirab Budaya (foto: kediriapik.com)

Kirab budaya ini merupakan salah satu rangkaian dari acara Ambal Warsa Jawa Nuswantara ke-2935. Sebelum kirab, acara yang diselenggarakan oleh 35 komunitas di Jawa Timur ini diawali dengan jamas pusaka Nuswantara.  Empat jenis pusaka dijamas, yaitu Pusaka Pakem, Pusaka Pertanian, Pusaka Perdagangan, dan Pusaka Pertukangan. 

“Prosesi penjamasan pusaka ini merupakan bentuk pensucian dan harapan agar pusaka-pusaka tersebut memberikan manfaat bagi para penggunanya dan masyarakat sekitar,” ujar Ari.

Acara puncak Ambal Warsa Jawa Nuswantara ke-2935 berlangsung malam hari. Acara ini diisi dengan berbagai kegiatan, seperti sambutan, pentas seni, Anugrah Prasasti Ambal Warsa, Umbul Dongo, Doa Lintas Agama, Porak Tumpeng, Penanaman Pohon Pancasila, dan Ramah Tamah.

Acara ini sarat dengan simbolisme. Seperti prosesi pelepasan burung “Pelepasan burung diartikan merupakan wujud kepedulian terhadap pelestarian alam,” kata Ari.

Lalu, penanaman Pohon Pancasila yang melambangkan komitmen untuk menjaga nilai-nilai Pancasila. Sedangkan, Porak Tumpeng yang berisi hasil bumi merupakan simbol rasa syukur atas kekayaan alam Indonesia.

Ari menegaskan, acara Ambal Warsa Jawa Nuswantara ke-2935 ini menunjukkan semangat gotong royong dari berbagai komunitas di Kediri dan sekitarnya. Semangat gotong royong ini, lanjut dia, menunjukkan masyarakat Jawa Nuswantara menjunjung tinggi nilai-nilai budaya leluhur.

“Acara ini bertujuan untuk melestarikan budaya Jawa Nuswantara dan meningkatkan rasa cinta tanah air di kalangan masyarakat. Kami juga ingin menunjukkan bahwa Jawa Nuswantara memiliki kekayaan budaya yang luar biasa dan patut dilestarikan,” ujarnya. (danu)

Tim Kediriapik
Berikutnya

Terkait Posting

Komentar