Ada 2 Pusaka Presiden Pertama RI di Kediri, Dijamasi pada Pengujung Syuro

Komentar

Situs nDalem Pojok menjamas 2 pusaka Presiden RI di Kediri pada akhir Syuro ini. Pusaka Bung Karno yakni Keris Sengkelat dan tombak. 

kediriapik.com -Prosesi jamasan di Situs Ndalem Pojok Persada Sukarno di Desa Pojok Kecamatan Wates Kabupaten Kediri ini dilakukan pada Kamis (25/8/2022) malam. Dua pusaka Presiden Soekarno yakni Keris Sengkelat dan tombak. Selain itu, ada puluhan pusaka nDalem Pojok yang dijamas. Penjamasan dilakukan oleh Ki Bukori, tokoh spiritual.

Menurut Ki Bukori, ritual penjamasan benda pusaka dilakukan sejak puluhan tahun silam oleh keluarga besar Dalem Pojok. Namun, prosesi dahulu selalu tertutup.

Jamasan ini baru dua kali dibuka untuk masyarakat umum. Awalnya, tahun 2019 lalu tahun ini.  “Harapannya agar masyarakat tahu, prosesi adat pencucian serta agar tahu jenis pusaka peninggalan leluhur,” jelas Ki Bukori.

Selain milik Ndalem Pojok dan peninggalan Bung Karno, juga ada titipan pusaka dari masyarakat sekitar yang ikut dijamasi.

Pusaka Bung Karno Buatan Abad ke-15

Dua pusaka Bung Karno yang tersimpan di nDalem Pojok ini diperkirakan buatan Empu Supo Mandrangi yang hidup di abad 15 tepatnya pada zaman kerajaan Brawijaya. Untuk jenis keris yang dipunyai Bungkarno yakni jenis Keris Sengkelat.

“Keris Kyai Sengkelat ini memang harus dimiliki oleh raja di zaman dahulu. Zaman dulu Empu Supo membuat Keris Kyai Sengkelat untuk dipegang raja Brawijaya untuk menumpas pemberontakan,” kata Andri pecinta keris asal Blitar.

Menurut cerita keluarga Ndalem Pojok tombak dan keris milik Bung Karno ini asalnya dari pemberian  seorang kepala desa di Grobokan Jawa Tengah, pada tahun 1947 saat Bung Karno mengadakan kunjungan ke sana.

Dalam perjalanan ke Grobokan, Presiden Soekarno didampingi keluarga Ndalem Pojok, RM. Sajid Soemohatmodjo yang waktu itu menjabat sebagai penasehat Presiden sekaligus Kepala Rumah Tangga Istana. “Bung Karno akhirnya meminta supaya pusaka ini disimpan di Ndalem Pojok. Begitu kisah singkatnya menurut Bapak saya,” kata Kushartono, ketua harian Situs nDalem Pojok.

Kenapa  diberikan kepada Bung Karno? Menurut Kus, pada saat itu, kepala desa tahu jika Bung Karno memanglah pemimpin negeri yang pantas menerima keris dan tombak tersebut.

Lantas kenapa harus disimpan di Kediri?

“Ini yang menjadi misteri, mengapa Bung Karno meminta agar disimpan di Kediri. Tapi, kami yakin kalau Presiden pasti memiliki maksud dan tujuan. Setidaknya mungkin supaya orang ingat  sejarah, bahwa Bung Karno lekat dengan Kediri. Sebab beliau  mengatakan dalam biografinya saya keturunan Kediri,” ujar Kus. (danu)

 

Tim Kediriapik
Berikutnya

Terkait Posting

Komentar