Menghormati para pahlawan tak hanya dilakukan dengan seremonial semata, namun juga melalui ekspresi seni yang menggugah. Hal itulah yang menjadi landasan Dewan Kebudayaan Daerah Kota Kediri dan Yayasan Omah Panji dalam memperingati Hari Pahlawan tahun ini. Dengan tema “Khadiri Mewarna,” sebuah pameran seni rupa digelar, menampilkan ratusan karya dari 50 seniman lokal di Waroeng Sentono Goerih, Kediri, pada tanggal 9 November 2024.
Di ruang pameran, beragam karya seni dari berbagai genre menuturkan kisahnya masing-masing, mulai dari lukisan potret pahlawan nasional hingga lanskap alam yang memukau. “Acara ini tidak hanya sekadar pameran, tetapi sebuah momen untuk menghargai jasa para pahlawan melalui seni rupa,” ungkap Yuwono Wahyu Alam, Ketua Dewan Kebudayaan Daerah Kota Kediri. Karya yang ditampilkan tak terbatas pada seni lukis, tetapi juga Wayang Beber dan Wayang Krucil Panji, yang memperkaya warisan budaya Kediri.
Koleksi yang dipamerkan bervariasi dalam tema dan aliran, mulai dari sketsa sederhana hingga karya berwarna yang kaya akan simbolisme. Beberapa lukisan menonjol dengan visualisasi tokoh-tokoh pahlawan yang tampak hidup dan penuh emosi. Selain itu, pengunjung juga bisa menikmati lukisan-lukisan yang menghadirkan pemandangan alam, hewan, dan potret manusia dengan sentuhan khas masing-masing seniman.
Tidak hanya itu, pameran ini juga menyuguhkan rangkaian acara interaktif, mulai dari lomba mewarnai untuk anak-anak tingkat SD dan SMP, pelatihan konstruksi dan reproduksi patung, hingga workshop kaligrafi aksara kawi. Kegiatan ini dirancang untuk menumbuhkan minat dan bakat seni sejak dini, memperkuat generasi muda Kediri agar tetap berakar pada kebudayaan lokal.
Yuwono Wahyu Alam mengakui, momen ini tak hanya sebagai penghormatan kepada para pahlawan, tetapi juga sebagai ajang untuk kembali menghidupkan semangat berkesenian di kalangan seniman Kediri yang telah lama vakum. “Semoga ini menjadi awal kebangkitan untuk terus berkarya dan meningkatkan kualitas seni di kota ini,” tutupnya.
Pameran “Khadiri Mewarna” ini akan berlangsung hingga 22 November 2024. Bagi masyarakat yang tertarik, acara ini adalah kesempatan langka untuk menikmati seni sambil meresapi makna perjuangan yang terlahir dalam berbagai medium.
Komentar