Kisah Ande-Ande Lumut di Balik Penyatuan Kerajaan Kediri dan Jenggala

Komentar

Ande-Ande Lumut merupakan salah satu cerita Panji yang legendaris. Bagian cerita roman Raden Panji dan Dewi Sekartaji.

kediriapik.com 

Dulu, ada dua kerajaan: Kediri dan Jenggala. Kedua kerajaan yang sebelumnya berasal dari kerajaan bernama Kahuripan. Raja Erlangga membagi kerajaan itu menjadi dua untuk menghindari perang saudara.Namun sebelum meninggal raja Erlangga berpesan bahwa kedua kerajaan itu harus disatukan kembali. Walhasil, kedua raja bersepakat menyatukan kedua kerajaan. Cara menyatukannya dengan menikahkan putera mahkota Jenggala, Raden Panji Asmarabangun dengan puteri Kediri, Dewi Sekartaji.

Ibu tiri Sekartaji, selir raja Kediri tidak menghendaki Sekartaji menikah dengan Raden Panji lantaran ia menginginkan puteri kandungnya sendiri yang nantinya menjadi ratu Jenggala. Karena itu, dia menyekap dan menyembunyikan Sekartaji dan ibunya.

Ketika Raden Panji datang ke Kediri, Sekartaji sudah menghilang, padahal Raden Panji sudah berbulat menikahinya. Hilangnya Sekartaji membuat Raden Panji kecewa. Sesuai rencananya, Ibu tiri Sekartaji membujuk Raden Panji melangsungkan pernikahan, tapi dengan puterinya sebagai pengganti Sekartaji. Akan tetapi, Raden Panji menolak.

Raden Panji lantas berkelana. Dia menyamar. Namanya diganti menjadi Ande-Ande Lumut. Suatu hari, ia tiba di desa Dadapan. Ia bertemu Mbok Randa Dadapan yang mengangkatnya sebagai anak. Sejak itu, Ande Ande Lumut tinggal di rumah Mbok Randa.

Ande-Ande Lumut lantas minta sang ibu angkat mengumumkan jika ia mencari calon isteri. Maka berdatanganlah gadis-gadis dari desa-desa di sekitar Dadapan untuk melamar Ande-Ande Lumut. Tak seorangpun diterima Ande Ande Lumut sebagai isterinya.

Sedangkan, Sekartaji akhirnya dapat membebaskan diri dari sekapan ibu tirinya. Ia berniat menemukan Raden Panji, kemudian berkelana hingga tiba di rumah janda yang memiliki tiga anak gadis: Klething Abang, Klething Ijo dan si bungsu Klething Biru. Nah, ibu janda menerima Sekartaji sebagai anak. Namanya diganti Klething Kuning.

Klething Kuning disuruh menyelesaikan pekerjaan sehari-hari dari membersihkan rumah, mencuci pakaian dan peralatan dapur. Pada suatu hari karena kelelahan Klething Kuning menangis. Tiba-tiba datang seekor bangau besar. Klething Kuning hampir lari ketakutan. Bangau itu kemudian mengibaskan sayapnya dan pakaian yang harus dicuci Klething Kuning berubah menjadi bersih. Peralatan dapur juga dibersihkannya.Setelah itu bangau terbang kembali.

Bangau itu kembali setiap hari untuk membantu Klething Kuning. Pada suatu hari bangau menceritakan tentang Ande-Ande Lumut kepada Klething Kuning dan menyuruhnya pergi melamar.

Nah, Klething Kuning lantas minta ijin kepada ibu angkatnya agar dapat pergi ke Dadapan. Ibunya mengijinkan bila pekerjaannya sudah selesai.

Ibunya sengaja menyuruh Klething Kuning mencuci pakaian sebanyak mungkin agar ia tidak dapat pergi. Sedangkan, ibu janda mengajak ketiga anak gadisnya melamar Ande-Ande Lumut di Dadapan. Di perjalanan mereka tiba di sebuah sungai yang sangat lebar. Tidak ada jembatan atau perahu yang melintas. Mereka kebingungan.Lalu mereka melihat seekor kepiting raksasa menghampiri mereka.

Kepiting ini bernama Yuyu Kangkang dan mereka berinisiatif meminta bantuan Yuyu Kangkang ini. Yuyu Kangkang mau menolong mereka dengan satu syarat, mereka harus mau dicium oleh si Yuyu Kangkang. alangkah terperanjatnya ketika mendengar jawaban Yuyu Kangkang.

Namun mereka tidak mempunyai pilihan lain. Akhirnya mereka setuju.Kepiting raksasa itu menyeberangkan mereka satu persatu dan mereka pun memberikan ciuman sebagai imbalan. Sesampainya di rumah mbok Randa, mereka minta bertemu dengan Ande-Ande Lumut. Mbok Randa mengetuk kamar Ande-Ande Lumut, katanya, “Puteraku, lihatlah, gadis-gadis cantik ini ingin melamarmu.Pilihlah satu sebagai isterimu.”

“Ibu,” sahut Ande-Ande Lumut, “Katakan kepada mereka, aku tidak mau mengambil kekasih Yuyu Kangkang sebagai isteriku.”

Ibu Janda dan ketiga anak gadisnya terkejut mendengar jawaban Ande-Ande Lumut. Bagaimana pemuda itu tahu bahwa mereka tadi bertemu dengan kepiting raksasa itu? Dengan kecewa mereka pun pulang. Di rumah, Klething Kuning sudah menyelesaikan semua tugasnya berkat bantuan bangau ajaib dan Bangau itu memberinya sebatang lidi.

Ketika ibu angkatnya kembali Klething Kuning sekali lagi meminta ijin untuk pergi menemui Ande-Ande Lumut. Ibu angkatnya terpaksa mengijinkan, namun ia sengaja mengoleskan kotoran ayam ke punggung Klething Kuning.

Klething Kuning pun berangkat. Tibalah ia di sungai besar. Kepiting raksasa itu mendatanginya untuk menawarkan jasa membawanya ke seberang sungai. Klething Kuning bergeming, dia tidak mau menerima pertolongan si Yuyu kangkang. Namun si Yuyu Kangkang tetap memaksanya dengan harapan dapat imbalan seperti saudara klething lainnya hingga si Klething memukulkan lidi pemberian bangau. Kepiting raksasa itu pun lari ketakutan. Klething Kuning kemudian mendekati tepi air sungai dan menyabetkan lidinya sekali lagi. Air sungai terbelah, dan ia pun bisa berjalan di dasar sungai sampai ke seberang.

Klething Kuning terkejut sekali melihat Ande-Ande Lumut adalah tunangannya, Raden Panji Asmarabangun. Raden Panji kemudian membawa Dewi Sekartaji dan Mbok Randa Dadapan ke Jenggala.Raden Panji dan Dewi Sekartaji pun menikah. Kerajaan Kediri dan Jenggala pun dipersatukan kembali. 

Sumber : Buku Legenda Rakyat Kediri (Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri)

Tim Kediriapik
Berikutnya

Terkait Posting

Komentar