Perdebatan sila ke-1 Pancasila yang isinya: ‘Ketuhanan dengan Kewajiban Melaksanakan Syariat Islam’ digambarkan dalam pertunjukan teater di halaman Situs nDalem Pojok pada Kamis, 18 Agustus 2022. Persembahan Komunitas Lintas Waktu dan UKM Seni Segara UNISKA Kediri.
—
CERITA bermula saat Bung Hatta ditemui oleh Johannes Latuharhary, seorang utusan dari timur. Johannes Latuharhary membawa pesan untuk mengubah dasar negara.
Perubahan yang dimaksud pada sila pertama: ‘Ketuhanan dengan Kewajiban Melaksanakan Syariat Islam’. Isi sila ini lebih mengacu ke agama Islam. Padahal, Indonesia Bhineka Tunggal Ika. Tokoh timur menyatakan akan melepaskan diri dari Bangsa Indonesia jika tidak ada perubahan pada sila pertama.
Bung Hatta yang pada saat itu mempertimbangan kesatuan dan persatuan bangsa mencoba untuk menemui Mr. Kasman dan menceritakan kisah itu. Mr. Kasman adalah tokoh yang sangat dekat dengan tokoh-tokoh agama islam, salah satunya Ki Bagus Hadi Kusumo.
Ki Bagus Hadi Kusumo adalah tokoh yang saat itu menjadi satu-satunya orang yang menginginkan bentuk bangsa Indonesia adalah islam. Perdebatan terjadi antara Bung Hatta, Ki Bagus Hadi Kusumo, Wahid Hasyim, dan Teuku Hasan.
Pada akhirnya, Ki Bagus Hadi Kusumo harus berlapang dada menerima perubahan sila pertama dengan bunyi Ketuhanan yang Maha Esa.
“Penampilan ini memang khusus untuk memperingati hari berdirinya NKRI, karena ada nilai sejarah yang dilupakan tentang perjuangan tokoh-tokoh terdahulu,” ucap sutradara pertunjukan, Kusuma Rizal.
“Untuk ide sendiri sebenarnya berawal dari Pak Kushartono yang meminta untuk menampilkan teatrikal Bung Hatta,” tambah Kusuma
Pertunjukan teater ini merupakan gabungan komunitas Lintas Waktu dan UKM Seni Segara UNISKA Kediri, dengan judul ‘Ketuhanan Dengan Kewajiban Melaksanakan Syariat’.
Menampilkan Dhayu sebagai Ki Bagus Hadi Kusumo, Abi sebagai Bung Hatta, Kusuma sebagai Johannes Latuharhary, Dimas sebagai Wahid Hasyim, Bima sebagai Mr Kasman dan Novan sebagai Teuku Hasan
Bangun Abi Nugroho amat senang bisa memerankan Bung Hatta. Sebab, dia sangat mengidolai Wakil Presiden pertama RI tersebut. Sosok Hatta dikenalnya mendalam melalui lagu Iwan Fals berjudul Bung Hatta.
Kendati senang, Abi juga mengaku was-was, apakah bisa memerankan Bung Hatta. ”Mungkin lebih tepatnya ketakutan ya, karena isi dari naskah ini adalah histori, yang mana jika saya salah ucap akan terjadi perubahan sejarah dan pesannya sedikit tidak sampai pada audiens. Tapi keseluruhan, saya sangat gembira karena telah berhasil membawakan naskah itu,” katanya. (Fandi/Danu)
Komentar