Peken Godong? Hmmmm… Sudah pernah dengar ‘kan?
‘Peken’ dari bahasa Jawa. Artinya pasar. ‘Godong’ berarti daun. Pasar Daun, begitulah bahasa Indonesia-nya.
Sempat terfikir apa nggak, kita berbelanja dengan daun, bukannya dengan uang? Nah, Itu hanya terjadi di Peken Godong yang hadir setiap hari Minggu.
Peken Godong terletak di desa Kawedusan, kecamatan Plosoklaten, Kabupten Kediri. Sekitar 8 kilometer dari Monumen Simpang Lima Gumul.
Coba sodorkan uang kartal saat berbelanja di Peken Godong. Bakalan ditolak oleh pedagang-nya. Pembeli di Peken Godong harus membayar dengan daun.

Eitss… tapi tunggu dulu. Daun yang digunakan sebagai alat transaksi ini bukan sembarang daun loh. Ada tanda khusus. Setiap satu daun senilai Rp2.500,00. Harga makanan kelipatan Rp2500,00.
Pengunjung yang datang dapat menukarkan uang kartal dengan uang daun di pintu masuk. Sesuai nominal yang diinginkan. Kelipatan Rp2500,00

Peken Godong yang hadir setiap hari minggu ini begitu banyak menarik pengunjung karena keunikannya tersebut. Mereka disuguhi berbagai makanan tradisional. Jenang Gerandol misalnya, harganya hanya satu godong . Sementara rujak uleg dihargai dua godong. Jadi cukup membayar dengan daun, maka pengunjung dapat menikmati makanan tradisional yang tersedia.
Peken Godong dikreasi oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Kawedusan, Plosoklaten. Tiap lapak dikreasi dengan nuansa tradisional sehingga pengunjung bisa merasakan sensasi bagaimana keadaan pasar pada jaman dahulu. Pokdarwis juga menyediakan beberapa titik spot foto yang menarik pengunjung .
Keunikan-keunikan ini diharapkan bisa menarik masyarakat untuk berkunjung ke Peken Godong Kawedusan .
Naaah.. jadi bagaimana? Tunggu apalagi, yakin nih kalian tidak tertarik untuk datang dan merasakan sensasi bertransaksi di pasar menggunakan daun??
Komentar