Musim liburan sekolah menjadi berkah bagi pengelola lembaga di Kampung Inggris. Lembaga kursus menawarkan berbagai kreaifitas dalam program short course.
SELASA (25/07/2019) pagi itu, Faqih bergegas di kamarnya. Dia memasukkan buku tulis ke dalam tas, kemudian buru-buru ke rumah di sebelah camp-nya. Rumah itu camp Hakim LC, Jl. Asparaga, Kelurahan Tulungrejo, Pare, Kabupaten Kediri.
Sekitar 25 orang siap sedia. Di depan Lembaga Hakim LC terdapat kereta kelinci. Sepuluh menit berselang, kereta kelinci meluncur. “Asyiiik, kita jalan-jalan,” kata Faqih.
Faqih baru saja lulus TK. Bocah asal Jakarta berusia enam tahun ini akan masuk SD tahun ini. Bersama dua kakaknya, dia kursus di Hakim LC, Kampung Inggris. Tak hanya pembelajaran dalam kelas. Juga luar kelas. “Jadi, kita bermain sembari belajar,” ungkap Faqih, senang.
Seperti pagi itu, mereka ke candi Surowono. Letaknya di Desa Canggu, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri. Hanya 5 kilometer dari Kampung Inggris. Naik kereta kelinci, tak sampai 30 menit, mereka tiba. Peserta kursus langsung diberi pengenalan sejarah Candi Surowono oleh Mr. Ari Hakim, pengelola kursus Hakim LC.
Dalam bahasa Inggris, Ari menerangkan sejarah candi Surowono. Dikutip dari wikipedia,
Candi yang nama sesungguhnya adalah Wishnubhawanapura ini diperkirakan dibangun pada abad 14 untuk memuliakan Bhre Wengker, seorang raja dari Kerajaan Wengker yang berada di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit. Raja Wengker ini mangkat pada tahun 1388 M. Dalam Negarakertagama diceritakan bahwa pada tahun 1361 Raja Hayam Wuruk dari Majapahit pernah berkunjung bahkan menginap di Candi Surawana.
Nah, setelah mendapatkan penjelasan dari Mr. Ari, peserta kursus diminta mempresentasikan dengan bahasa inggris di depan teman-temannya.
Setelah itu, mereka melanjutkan petualangan menyusuri gua Surowono yang letaknya tak jauh dari candi. Menurut mitos yang diyakini oleh warga, terowongan ini tersambung dengan bagian bawah kraton Kerajaan Panjalu. Gua ini merupakan jalur rahasia tempat pelarian jika terjadi huru hara kerajaan.
Nah, setelah setelah menyusuri gua sepanjang 800 meter, mereka mengunjungi kolam ikan hias yang juga terletak di Desa Canggu. Peserta kursus diberi edukasi. Mereka juga boleh memberi makan ikan-ikan hias yang bertebaran di kolam.
Kunjungan hari itu diakhiri ke perajin batik Suminar yang terletak di Desa Sekoto, Pare. Siswa diberi pengetahuan tentang membatik, alat-alat untuk membatik secara cara membatik.
Musim liburan sekolah, lembaga kursus di Kampung Inggris menawarkan program kursus singkat. Durasinya, satu pekan hingga sebulan.
Lembaga kursus juga kreatif, agar pembelajaran menarik. “Dalam sistem pembelajaran kami, peserta kursus juga diajak belajar keluar, sehingga mereka bisa mempraktekkan apa yang mereka peroleh di kelas,” ujar Juli Setiasih, salah satu tutor di Hakim LC.
Play learn. Sembari berekreasi, mereka menimba ilmu pengetahuan. Mempraktekkan materi bahasa Inggris. Manfaatnya dirasakan oleh Aqila, peserta kursus yang berasal dari Jakarta. “Materi jadi lebih mudah diterima,” ujar Aqila yang motivasinya belajar Bahasa Inggris karena bercita-cita keliling dunia.
Mereka bisa memaksimalkan waktu pembelajaran yang singkat. Faqih juga merasa senang. Tak sekadar belajar Bahasa Inggris. “Belajar di sini jadi banyak temannya,” ujarnya.
Komentar