Subhanallah! Ulama’ Kediri Berhasil Membudidayakan Kurma

Komentar

Kurma hanya di Timur Tengah? Tidak juga. Buktinya, ada pembudidaya kurma di Kediri. Dia seorang pengasuh sebuah pondok pesantren.

Sudah ada brand-nya: ‘Kurma Nusantara’. Semua tak lepas dari kegigihan Abah Mustain Anshori. Ulama’ ini berhasil mematahkan mitos : jika kurma hanya bisa berkembang di jazirah Arab. Setelah empat tahun penelitian, Abah Mustain berhasil membudidayakan kurma.

Pembudidayaan dilakukan di kawasan Pondok Pesantren Pari Ulu yang terletak di Desa Sumber Cangkring, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri.

Uniknya, pembudidayaan dilakukan dengan media tanah. Bukan menggunakan media tanam pasir. “Alhamdulillah, setelah empat penelitian, saya berhasil membuahkan 2 kali musim buah,” kata Abah Mustain.

Abah Mustain tergugah membudidayakan kurma untuk menggantikan pohon kelapa yang dulu banyak ditemukan di wilayah Kabupaten Kediri. Dia yakin kurma bisa berkembang di Kediri lantaran ada kisah sejarah.

Pada abad 7 di kerajaan Keling atau Kalingga di Jawa Tengah, atap bangunannya terbuat dari daun Tal, atau Plam sejenis kurma. “Dari cerita tersebut saya berkeyakinan pohon kurma bisa dibudidaya untuk menggantikan pohon kelapa. Saya melakukan uji coba dengan berbagai media dan perlakuan diterapkan mulai proses pembibitan hingga perawatan pohon kurma  yang bijinya didapat dari penjual buah kurma,” ujarnya.

Selain ditanam di atas lahan, pohon kurma hasil budidaya Pondok Pesantren Pari Ulu ini juga ditanam di atas polibag dan pot. Pohon kurma hasil budidaya Abah Mustain saat ini berbuah dua kali musim.

Total ada 700 pohon dari berbagai jenis dan usia yang berbeda. Meski belum seluruhnya berbuah, sebagian jenis kurma telah berhasil berbuah. Diantaranya; jenis Ajwa, Ruzeis dan Madinah. Total  ada 14 jenis kurma. Bahkan berhasil disilangkan yang diberi nama Kurma Nusantara, namun belum dibakukan.

Hingga saat ini kurma hasil budidaya abah Mustain Anshori belum diperjual belikan karena masih dalam proses penelitian. “Setelah terbukti bisa dikembangkan oleh petani di indonesia, saya baru akan menjual. Harapannya dapat dibudidayakan oleh petani secara massal,”

Tim Kediriapik
Berikutnya

Terkait Posting

Komentar