Hujan Salju di Kota Mungil

Komentar

Kawasan perkotaan mungil. Deretan gedung dan areal perkantoran mini. Terdapat jalan raya di depannya. Ada juga alun-alun yang kecil, tapi dipenuhi banyak es krim raksasa. Di akhir pekan, ada hujan salju yang mengejutkan.

MATAHARI tepat di atas kepala. Namun, teriknya tak begitu menyengat di kawasan wisata Kota Mungil, Minggu, (21/12/2020) siang itu.

Kukuh Hadi melintasi jembatan layang di tengah alun-alun mini. Pria yang mengenakan kaos biru dan bertopi merah ini berjalan dengan jemari tangan kanan menggenggam telepon seluler. Di ujung alun-alun, dia berhenti. Lantas memutar badan dengan ponsel yang belum lepas  dari genggamannya.

Kukuh tengah nge-vlog. Dengan kamera HP, dia mengabadikan es krim raksasa yang bertebaran. Deretan bangunan mungil warna-warni yang eksotik. “Tempat wisata ini terhitung baru. Tapi, ekspektasinya terpenuhi ketika datang ke sini. Terpuaskan,” kata pria asal Kandat, Kediri ini.

Di tengah alun-alun mini itu, tiba-tiba turun hujan salju. Anak-anak berhamburan. Berebut salju busa yang dilontarkan dari atas. Mereka tertawa lepas ketika jemari tangan menggenggam salju dari busa-busa. “Hujan salju ini khusus pada hari Sabtu dan Minggu saja. Kami nyalakan satu jam sekali” kata Muhammad Imron, pengelola wisata Kota Mungil.

Suasana nyaman, diselimuti udara sejuk dari lereng Gunung Kelud. Pada akhir pekan, pengunjung wisata yang terletak di lereng Gunung Kelud, Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri ini membludak. Sejumlah kereta kelinci parkir. Iring-iringan orang antre di loket. Setelah membeli tiket Rp10 ribu per kepala, mereka harus berhenti sejenak di alat pengukur suhu otomatis dengan diamati petugas.

Di areal wisata, pengunjung disuguhi deretan bangunan mungil yang unik. Menggoda pengunjung berhenti sejenak. Sekadar mengamati keunikan bangunan, sesekali berfoto dengan latar bangunan. Jalan raya mungil di depannya yang dilengkapi marka jalan serta replika lampu penerangan jalan umum. Mengesankan seolah-olah berada di sebuah kota.

Melengkapi nuansa perkotaan, terdapat instansi perkantoran. Seperti pemadam kebakaran serta kantor polisi. Sementara, di deret berikutnya, rumah-rumah dengan ukuran yang lebih kecil berderet. Jadi, secara keseluruhan ada tiga cluster deretan bangunan yang mengelilingi alun-alun dengan jembatan layang di tengahnya.

Bagi yang capek berkeliling dan foto-foto, tersedia Rest Area berukuran besar, untuk sekadar istirahat sejenak. Jangan khawatir  tentang makanan, sebab ada Fujasera yang menyajikan ragam aneka makanan serta minuman.

Pengelola sengaja membuat tema kota mungil, agar berbeda dengan wisata-wisata yang lain di Kediri. “Kami memiliki ide, sehingga pengunjung seolah berada di kota yang kecil. Di dalamnya ada perkotaan, pekampungan, instansi perkantoran dan ada alun-alun,” ungkap Muhammad Imron.

Penasaran dengan Kota Mungil? Segeralah bergegah. Untuk mencapainya sangat mudah. Dari Patung Ngancar dekat Polsek Ngancar, terus ke timur. Sampai di pertigaan pasar nanas, jika ke kanan ke arah Desa Sempu, Kota Mungil ke arah kiri atau ke utara. Tak jauh dari pertigaan, jalan besar belok ke timur menuju wisata Kelud, tapi Kota Mungil tak mengikuti belokan itu. Lurus saja, masuk gang, sekitar 200 meter, kawasan Kota Mungil berada di timur jalan. Anda bisa segera bisa menikmati bangunan mungil serta berfoto-foto di dalamnya. Ingat protokol kesehatan untuk mengantisipasi penularan Covid-19(dan)

Tim Kediriapik
Berikutnya

Terkait Posting

Komentar