Nah, ini dia… Tarung bebas tradisional di Kediri, Jawa Timur ini diklaim sebagai tarung bebas terbesar di dunia. Kok?

1500 pesilat yang tampil. Wow! Mereka bergantian unjuk kekuatan. Di atas panggung bambu. Diiringi musik tradisional.

Pagelaran istimewa ini digelar di lapangan Ponpes Al Mahrusiyyah III Ngampel Kota Kediri pada Sabtu (17/08/2019) malam.

Kenapa istimewa? Secara resmi, Museum Rekor Indonesia (Muri) mencatatnya sebagai ‘Pencak Dor dengan Petarung Terbanyak’. 

“Muri menyerahkan penghargaan kepada Kementerian pemuda dan olahraga yang memfasilitasi kegiatan ini serta Himpunan Mahasiswa Pasca Sarjana Indonesia sebagai pemrakarsa kegiatan pencak dor dengan peserta terbanyak,” kata Rido Al Amin, manajer Muri.

Piagam tersebut diserahkan kepada staf khusus Kemenpora serta perwakilan HMPSI. Anggia Ermarini,  Staf Khusus Kemenpora yang menerima piagam dari Muri menyatakan, ajang pencak dor merupakan sarana bagi santri untuk mengaktualisasikan diri. Selain itu, santri bisa menjalin komunikasi serta solidaritas. 

Kemenpora juga punya misi agar Pencak Silat, bisa dimainkan dalam Olimpiade. 

“Kami harapkan pagelaran ini sebagai kampanye untuk memperkenalkan pencak silat ke dunia internasional sehingga masuk dalam gelaran olah raga Olimpiade,” kata Anggia.     

Pencak Dor tergolong unik. Tersaji pertarungan bebas. Berbagai bela diri boleh ikut. Mereka bertarung di atas panggung yang terbuat dari bambu.

Diiringi sholawat yang diiringi musik islami,  petarung bertarung laiknya Ultimate Fighting Champions (UFC). Pesilat bebas memukul, menendang dan membanting lawan.  Tak ada kalah dan menang. Pencak dor sendiri memiliki moto ‘Di atas lawan di bawah kawan’.

Jadi setelah bertarung, mereka harus bersalaman dan berpelukan dan di bawah panggung menjadi kawan.