Persempit Gerak Maling, Jalan Trabasan Ditutup

Komentar

Kejahatan marak. Warga Kediri mengantisipasinya.

KEJAHATAN kian marak. Entah apa faktornya. Bisa saja, kesulitan ekonomi pada masa pandemi Covid-19. Namun, tiap tahun, trend kejahatan biasanya juga meningkat menjelang Idul Fitri. Ketika kebutuhan hidup melonjak.

Banyaknya kejahatan ini membuat warga Kediri gerah. Warga mulai bergerak. Dari sekadar memasang portal, menghidupkan ronda malam hingga menutup jalan pintas yang biasa dilalui oleh maling.

Salah satunya di RT 3/RW 3 Dusun Budi Mulya, Desa Branggahan, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri.  Warga menutup sejumlah jalan kecil atau gang. “Banyak peternak kambing di tetangga sebelah yg hilang. Jalan yang jadi trabasan (jalan pintas-Red) maling ditutup,” ungkap Umi Salamah, salah seorang warga, menjelaskan alasan pemasangan portal.

Selain pemasangan portal, warga juga melakukan ronda. Pada malam hari, lingkungan diawasi dengan ketat. Siapa yang hendak masuk kampung akan terfilter dengan ketat.

Warga menghidupkan ronda malam/foto: Umi Salamah

Kewaspadaan terus ditingkatkan. Sebab, tak hanya kambing. Barang elektronika juga jadi sasaran maling. “Ada orang bertamu sehabis maghrib. Nanya alamat orang. Lalu ngambil HP anak pemilik rumah di meja. Lalu, pencuri itu keluar rumah. Warga langsung keluar dengar ada yang teriak maling-maling. La, nggak tahunya yang ikut teriak teriak itu, malingnya sendiri,” kisah Umi Salamah.

Ada saja trik kejahatan. Informasi ini menjadi alarm agar kewaspadaan harus terasah di mana saja berada. “Ingat, kejahatan bukan semata-mata karena ada niat dari pelakunya. Tapi, juga karen ada kesempatan. Waspadalah!! Waspadalah!!,”  begitu kata Bang Napi, seperti selalu diutarakan sebagai penutup program news kriminal, dahulu. (Danu Sukendro)

Tim Kediriapik
Berikutnya

Terkait Posting

Komentar