Jamasan Pusaka Bung Karno dan Penghormatan terhadap Leluhur

Komentar

Dua pusaka Presiden Soekarno dan puluhan pusaka Ndalem Pojok dijamas. Jamasan pusaka ini juga diikuti masyarakat sekitar.

kediriapik.com – Pada pengujung bulan Syuro, pusaka peninggalan Presiden Soekarno dijamas di situs nDalem Pojok, Wates, Kabupaten Kediri, Jumat (26/8/2024) malam. Pusaka presiden yang dijamas adalah keris dan tombak Kyai Gadakan.

Selain pusaka presiden, 40 pusaka Ndalem Pojok juga dijamas. Di antaranya, Kyai Kuwung, Kyai Kolomuyeng, Kyai Baru Klinting, Kyai Balebang, Kyai Pemengkang Jagad, Kyai Udan Selak, Kyai Cokrokembang, Kyai Sengkelat dan Kyai Tundung Musuh.

“Beberapa pusaka pernah dipinjam Presiden Soekarno pada saat-saat tertentu. Seperti Kyai Tundung Musuh dan Kyai Cokrokembang. Mungkin karena aura Kyai Cokrokembang Bung Karno banyak disukai orang dan para wanita,” ujar R  Kushartono, Ketua Harian Pengurus Situs Ndalem Pojok, Persada Soekarno Kediri.

Jamasan pusaka ini merupakan kegiatan bersama Pelestari Sejarah Budaya Kadhiri, Komunitas Garudamukha dan Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia.

Jamasan pusaka ini juga terbuka untuk umum. Warga diperkenankan mengikutsertakan pusakanya yang ingin dijamas.

Penjamasan Patung Ganesha

Selain pusaka-pusaka leluhur jamasan juga dilakukan untuk patung Ganesha yang merupakan simbol pemerintah Kabupaten Kediri dan patung Den Mas Mendung dari pohon Kantil karya Ki Wisnu Ardianto dan seniman pahat dari Blitar.

Jamasan pusaka ini merupakan bagian dari pengormatan terhadap para leluhur. “Jamasan pusaka ini kita lakukan dengan tulus ikhlas demi hornat kita kepada para leluhur di bulan Suro. Meski persiapan dan perlengkapan upacara tidak sedikit, kita semua ikhlas, maka siapapun boleh ikut dalam jamasan pusaka ini,” ujar Mas Jeje, pengurus PASAK ini. (danu)

Tim Kediriapik
Berikutnya

Terkait Posting

Komentar