Program Sea Craft di Sekolah Luar Biasa (SLB) Kerabat Mulia di Siman, Kepung, Kabupaten Kediri membekali siswa, guru dan orang tua keterampilan serta memberikan tambahan penghasilan.
Sekilas, sekolah SLB Kerabat Mulia sama dengan sekolah-sekolah SLB lainnya. Bangunannya sederhana.
Sekolah yang terletak di Desa Siman, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri ini memiliki 72 siswa. Dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Pembeda dengan SLB lain, sekolah yang berdiri sejak 2001 ini mempunyai program keterampilan: menjahit tas dan dompet. Tak hanya siswa, alumni SLB juga diberi keterampilan. Gagasan ini muncul sejak pihak sekolah bekerja sama dengan Yayasan Bina Karya Tiara Surabaya. Nama programnya: Sea Craft.
“Kita mempunyai program Sea Craft yang tidak dimilik oleh sekolah lain. Sea Craft adalah kegiatan di mana alumni bisa bekerja mencari nafkah dimana tidak semua orang difabel bisa bekerja di luar tapi kita dari slb kerabat mulai mewadahi para almuni untuk bisa bekerja secara mandiri,” kata Yoga Permana, Wakil Kepala SLB Kerabat Mulia.
Program Sea Craft ini selain membekali lulusan dengan keterampilan, juga memberikan lapangan pekerjaan. “Di sekolah ini para siswa mendapat keterampilan menjahit sebuah tas dan dompet/ yang proses produksinya dilakukan di sebuah ruang kewirausahaan di sekolah,” tambah Yoga.
Para siswa tingkat SD diajarkan untuk memilah kain perca. Sedang, siswa tingkat SMP dan SMA diajarkan menjahit dan memproduksi tas dan dompet yang dibantu oleh guru pengajar. “Sementara hiasan pada tas dan dompet dilakukan oleh siswa yang mempunyai kemampuan dan hobi melukis,” ujar Yoga.
Tidak hanya mengajarkan keterampilan, sekolah ini juga membentuk Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang mempunyai nama yang sama dengan program keterampilan yakni Sea Craft. KUBE Sea Craft ini juga melibatkan orang tua siswa, guru pengajar dan almuni SLB Kerabat Mulia di bagian produksi.
Program ini sangat bermanfaat, karena selain mendapatkan keterampilan, juga menambah penghasilan. “Kalau menurut saya program ini sangat bagus karena program ini bisa membuat kita belajar. Kemudian bisa menambah tambahan penghasilan baru buat kita sebagai guru. Untuk wali murid sambil menunggu anak-anaknya di sini bisa menjahit jadi dapat tambahan penghasilan baru,” tutur Reina Meries, guru SLB Kerabat Mulia.
Orang tua siswa yang sebagian buruh tani juga dilibatkan. Sehingga, ada manfaat ekonomi yang bisa dipetik.
Sejak dijalankan bulan Agustus 2022, program Sea Craft sudah mampu memproduksi tas dan dompet yang layak jual dan mampu bersaing dengan produk dari luar. Dalam sebulan, mampu menghasilkan 30 tas dan dompet setiap harinya.
Penjualan produksi SLB ini dilakukan melalui online, maupun lewat pameran-pameran dan stan di lingkungan sekolah. Untuk tas dan dompet dijual dengan harga Rp10 ribu – Rp150 ribu perbuah. Selain dari lingkungan desa, produk mereka juga diminati pasar di sejumlah kota di Jawa Timur. (adr/ds)
Komentar