Kisah Arjunawiwaha di Candi Surowono

Komentar

Candi Surowono merupakan bangunan suci berlatar belakang Agama Hindu, peninggalan Kerajaan Majapahit. 

KEBERADAAN candi ini ditujukan sebagai tempat pendarmaan Bhre Wengker salah seorang kerabat Raja Majapahit Hayam Wuruk. Bhre Wengker bertahta sebagai raja Vasal di daerah Wengker (saat ini wilayah antara Madiun-Ponorogo).

candi Surowono 

Candi Surowono memiliki nama asli Curabhana berada di Desa Canggu, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri. Memiliki ukuran 8 x 8 meter dan tinggi 5 meter, dengan orientasi arah ke barat. Bahan utama pendirian bangunan candi ini adalah batu andesit yang terdiri dari 1 (satu) buah bangunan induk dan kondisi saat ini hanya tersisa bagian kaki dan tubuh saja. 

Relief yang menghiasi bagian tubuh Candi Surowono adalah relief cerita Arjunawiwaha, Bubhuksah Gagangaking dan Sri Tanjung. Relief Cerita Arjunawiwaha dipahatkan pada sudut barat daya. Relief cerita Bubhuksah gagangaking dipahatkan pada sudut timur laut, sedangkan Relief SriTanjung dipahatkan pada sudut tenggara. Sedangkan pada bagian kaki dihiasi dengan relief cerita Tantri.

Candi Surowono

 Bagian kaki candi memiliki pelipit bermotif, sedangkan diatas pelipit terdapat bagian sisi genta (ojief) yang berhias pola tumpal.  Pada setiap sudut kaki candi terdapat ragam hias Ghana (raksasa kerdil) berposisi jongkok dengan kedua tangannya terangkat keatas. Raksasa kerdil ini digambarkan seperti sedang mendukung atau menopang bangunan candi. Pada bagian tubuh candi dihiasi dengan pola hias padma/teratai. (*)

 

naskah dan foto : Jakala Disbudpar Kabupaten Kediri

Tim Kediriapik
Berikutnya

Terkait Posting

Komentar