Tak banyak yang memperingati. Sejatinya, tiap 9 Ramadan adalah hari proklamasi kemerdekaan Bangsa Indonesia. Bukan kebetulan jika Bung Karno memilih Ramadan untuk menyatakan kemerdekaan bangsa.
TANGGAL 9 Ramadan 1364 H merupakan hari bersejarah bangsa kita. Hari itu dalam kalender masehi tanggal 17 Agustus 1945, terjadi peristiwa besar ketika Soekarno membacakan proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia.
Nah, 9 bulan Ramadan 1441 H atau 2 Mei 2020 M merupakan peringatan 77 tahun proklamasi. Tak banyak yang memperingati. Situs Ndalem Pojok Persada Soekarno Kediri, rumah masa kecil Soekarno di Desa Pojok, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri ini menggelar doa bersama tasyakuran Kemerdekaan Bangsa Indonesia ke-77. Karena dalam suasana pandemi Covid-19, doa bersama digelar secara terbatas, menghindari kerumunan massa. Relawan situs mempersembahkan doa dari rumah masing-masing.
“Selain mensyukuri Kemerdekaan Bangsa Indonesia 9 Bulan Ramadan, tasyakuran ini juga mensyukuri Berdirinya Negara Republik Indonesia pada 10 Bulan Ramadan,” kata Kushartono, Ketua Harian Persada Soekarno Kediri.
Menurut Kushartono ada tiga permohonan dalam doa bersama ini. Pertama mohon kepada Alloh semoga Bangsa Indonesia aman, selamat, sejahtera termasuk dari dampak Corona. Kedua, Bangsa Indonesia tetap pada jati dirinya. Ketiga bangsa Indonesia tetap memiliki Indonesia, tetap menikmati Indonesia, tetap mensyukuri
“Menurut kami tiga hal ini penting sekali dan mencakup. Sebab dalam dalam situasi sulit seperti ini, tiada lain, sebagai bangsa yang berpedoman dan berjiwa Pancasila hikmah Corona ini harus betul-betul mendekatkan diri kepada Alloh Tuhan Yang Maha Esa,” tambahnya.
Pentingnya Mengingat Proklamasi Tiap Ramadan
Bung Karno pernah dipaksa oleh para pemuda untuk memproklamirkan kemerdekaan secepatnya. Tapi Bung Karno menolak. Bung Karno sampai diculik dan terus dipaksa tapi Bung Karno tetap menolak.
“Sampai beliau berkata. Potong leher saya. Ini leher saya. Kata Bung Karno sambil menunjukkan lehernya. Para pemuda kaget. Ada apa sampai sebegitunya,” ujar Kushartono.
Bukan secara kebetulan jika proklamasi kemerdekaan dibacakan pada bulan Ramadan. Sebab, memang pada 09 Ramadan dipilih Soekarno sebagai saat yang tepat untuk membacakan teks proklamasi.
Bulan Ramadan adalah bulan yang suci dan mulia. Tanggal 9 Ramadan 1364 H jatuh pada hari Jum’at Legi. “Hari Jumat dalam keyakinan leluhur adalah rajanya hari. Apalagi hari Jum’at yang ada di bulan Ramadan. Hari itulah yang dipilih oleh Bung Karno,” tambah Ketua DPC Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia Kediri ini. (*)
Komentar