Mie Karep di Jalan Kawi, Kota Kediri ini tergolong mie ayam yang unik. Karena, mienya dipenuhi dengan olahan cacahan ayam yang berkuah. Kelezatan dengan harga yang terjangkau.
MATA Azzaraina terbeliak, melihat mangkok yang baru disajikan, di samping gelas es jeruk yang lebih dulu nangkring di situ. “Mienya nggak kelihatan,” katanya, sembari sedikit tertawa dengan mata berbinar.
Memang, mienya tertutup oleh cacahan ayam berkuah yang meluber. Proporsi isi mie dan ayamnya 50 : 50. Sekilas warna coklat lebih mendominasi isi mangkok bagian atas.
Barulah, ketika cacahan ayam disibak oleh sendok dan garpu, mie terlihat. Azza menambahkan kecap dan sedikit sambal, karena dia memang tak suka terlalu pedas. “Enak sekali,” timpal Azza, setelah beberapa melahap mie dan cacahan ayam.
“Mie ini lebih pasnya bukan mie ayam, tapi ayam mie. Kok sepertinya ayamnya lebih banyak,” tambah siswi SMP swasta di Kota Kediri ini sembari tertawa.
Mie yang disantap Azza ini varian Mie Ayam Kuah Manis. Satu porsinya; Rp9000,-. Varian menu yang lain; Mie Ayam Kuah Manis serta Mie Ayam Uyel. Tersedia beberapa toping; ceker, bakso dan kerupuk uyel, yang masing-masing harga Rp3000,-.
Cita rasa Mie Karep milik Bu Eny ini memang khas Jawa Tengah. Maklum, pemiliknya berasal dari Temanggung Jawa Tengah. “Yang khas dari mie kami memang cacahan ayamnya yang banyak,” kata Aviana, pegawai Mie Karep.
Tak hanya porsi ayam yang melimpah, rasa yang lezat juga menjadi daya tertarik sendiri. Terlebih, menu ini bisa didapat dengan harga yang terjangkau.
Setiap hari, Warung Mie Karep menghabiskan 5-10 kilogram tepung untuk mengolah mie. Sementara, daging ayam mencapai 10 kilogram. “Biasanya, kami ramai saat istirahat jam kerja. Pelanggan kami banyak dari pegawai,” tambah Aviana.
Siapa yang kebetulan melintas, sila mampir ke warung Mie Karep, Jalan Kawi, Mojoroto Kediri. Dijamin bakal seperti mottonya: ‘Karep Imbuh Terus.’ Boleh-boleh saja, sepanjang masih ada ruang di perut kalian. (ds)
Komentar