Memancing Kepedulian dengan Lapak Berbagi

Komentar

Dampak pandemi Covid-19 memukul sektor perekonomian. Lapak berbagi di Banjaran, Kota Kediri ini diharapkan menjadi medium kepedulian sosial.

DIAN Arlesti, Raya Mulyasari dan Beta Nury bergegas membongkar sayur mayur plus yang sudah terkemas, Jumat (29/05/2020) pagi itu. Sop-sopan, tempe dan dua telur yang semula terpisah mereka satukan dalam tas plastik transparan. “Dijadikan satu biar rata dapat semua,” kata Dian Arlesti.

Tuntas sudah pengemasan. 30 plastik paket sayur plus itu digantung di dinding outlet Detergent Laundry Banjaran gang carik. Sebagaimana diketahui outlet tersebut merupakan salah satu dari beberapa outlet yang managementnya dipimpin oleh Beta. Tertera tulisan di kertas. “Gratis bagi yang memerlukan. Bebas bagi yang menambahkan.”

Nah, sejumlah orang sudah antre. “Sebentar ya,” ujar Arlis, demikian sapaan akrab Dian Arlesti, sembari mengarahkan kamera telepon seluler ke deretan sayur lapak berbaginya.

Dokumentasi bukannya tanpa maksud. Tiga ibu muda ini bermaksud memancing kepedulian sosial. Benar saja. “Setelah foto-foto kami publikasikan di media sosial, ternyata banyak yang telepon. Mau nyumbang. Hari ini, kan pertama. Sekaligus jadi uji coba,” kata kandidat Doktor Hukum Universitas Brawijaya Malang ini.

Sementara, memang baru Arlis, Raya yang profesinya dokter gigi serta Beta, pengusaha Laundry, tiga orang ini yang memiliki andil. Komitmennya, masing-masing menyumbang 10 paket. Setiap hari. “Jadi, ini sifatnya masih pancingan. Ngawali. Ayo teman-teman yang peduli ikut berpartisipasi,” paparnya.

Dan, antusiasme masyarakat yang menerima bantuan ini membuat tiga donatur perdana ini terharu. Baru dipasang, sayur mayur plus yang tergantung itu ludes diserbu. “Rencana berikitnya, kami akan buka di depan Masjid Assa’adah, Banjaran,” tukas Arlis.

Sebelumnya, ketiganya memang kerap bergulat di kegiatan amal bersama-sama. Biasanya, ramai-ramai menyalurkan sembako. Sistem distribusinya proaktif mendatangi sasaran. Kadang juga berbagi nasi bungkus.

Belakangan muncul inspirasi. Ada kegiatan kreatif di luar kota untuk menanggulangi dampak Covid-19. “Mbak Raya mendapatkan ide dari Kagama (Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada) tentang lapak berbagi sayuran di Klaten,” ungkap Arlis.

Walhasil inspirasi itu diwujudkan di Kediri. Respon dari masyarakat akan menjadi bahan evaluasi mereka. Baik dari donatur maupun dari penerima. “Indikator keberhasilan kami adalah kepedulian masyarakat. Kalau responnya bagus tingkat partisipasi tinggi dan membawa manfaat yang nyata bagi masyarakat, kami akan bersemangat untuk melanjutkan,” papar Arlis.

Ketika pandemi Covid-19 tak jelas kapan berakhirnya. Sementara, ambruknya ekonomi menjadi mata rantai yang tak jelas di mana ujungnya. Maka, solidaritas sosial menjadi mata air di tengah gurun kesulitan yang dihadapi oleh hampir seluruh lapisan masyarakat.
Kegiatan ini selain membantu pihak yang memerlukan, juga membantu para pedagang sayur mayur yang sedang terdampak Covid-19 pula. (*)

Nah, jika berminat untuk ikut andil dalam Lapak Berbagi ini, anda bisa menghubungi;
CP:  08113624546 (Arlis)

Tim Kediriapik
Berikutnya

Terkait Posting

Komentar