Tak ingin hanya menjadi beban pemerintah, difabel tuna rungu Kota Kediri justru berupaya eksis di tengah badai ekonomi sebagai dampak pandemi covid-19. Mereka memproduksi masker tenun ikat yang langsung disambut antusias oleh pasar.
WABAH Covid-19 memukul pertumbuhan ekonomi global. Banyak usaha yang kolaps, karena pembatasan yang muncul sebagai antisipasi penyebaran virus.
Di satu sisi, tekanan ekonomi juga memicu kreatifitas. Seperti ditunjukkan kalangan difabel tuna rungu. Mereka yang dipandang memiliki keterbatasan ini justru pintar berkreasi di tengah pandemi.
Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin) Cabang Kediri memproduksi masker dari bahan kain tenun ikat. Sebuah upaya agar tetap eksis di tengah guncangan perekonomian yang melanda. “Produksinya sudah dua pekan ini,” kata Bu Yuyun, Ketua Gerkatin Jawa Timur, Sabtu (18/4/2020).
Wanita yang akrab disapa Mbak Yuyun ini mengaku, awal pembuatan masker bermula dari coba-coba. Dia memanfaatkan sisa kain tenun ikan dari produksi konveksinya.
Nah, belakangan pesanan mulai berdatangan. Sehingga, dia tak bisa lagi memanfaatkan bahan sisa. Harus beli.
Perihal kualitas jangan ditanya. Mbak Yuyun memiliki usaha konveksi yang skalanya cukup besar. Standar kualitasnya tinggi.
“Alhamdulillah, sudah ada pesanan dari Pegadaian Bojonegoro dan Madiun. Belum banyak sih, baru 30 lusin,” lanjut wanita yang akrab dipanggil Mbak Yuyun ini.
Nah, Pemerintah Kota Kediri juga menunjukkan dukungan. Ada stimulan bagi pelaku usaha kreatif ini. Pemkot memesan ribuan masker tenun ikat. Ini menjadi sesuatu yang khas dari Kota kediri.
“Bu Wali sempat mau pesan APD dan masker, tapi belum pasti berapa jumlahnya. Mudah-mudahan segera ada kepastian pesanan dari Pemkot ya, nanti akan saya prioritaskan pembuatannya,”harapnya.
Untuk harga, Mbak Yuyun mematok harga Rp7 ribu hingga Rp10 ribu. Tergantung model dan tambahan spon pada maskernya.
Yuyun mengaku bahwa alasannya membuat masker bukan hanya sekedar aji mumpung, tapi lebih pada kemanusiaan. ”Kami tidak ingin hanya menjadi beban pemerintah saja, tapi kami juga ingin berpartisipasi membantu Pemerintah. Di samping itu dengan usaha ini saya tetap bisa membantu teman-teman disabilitas,” pungkasnya. (rahman)
Komentar