Inspirasi Sinbad Melawan Covid-19

Komentar

Bagaimana seorang pemuda yang terpapar Covid-19 menjalani lebaran dalam situasi isolasi mandiri.

SINBAD dirundung kesedihan. Dia harus menjalani Idul Fitri yang berbeda. Ibunya baru meninggal dunia, 4 April 2020. Disusul pamannya, sepekan berselang.

Sudah 50 hari, Sinbad terisolasi di rumahnya di Ngasem, Kabupaten Kediri setelah terpapar Covid-19.

Sementara sang ayah diisolasi di Rumah Sakit Kabupaten Kediri, Sinbad tinggal bersama adik laki-lakinya. Ketika Sinbad sudah dinyatakan sembuh, ternyata adiknya positif Covid-19. Isolasi mandiri berlanjut.

Tentu ini Idul Fitri yang berbeda. “Lebaran tahun lalu masih kumpul keluarga. Bersih-bersih rumah bersama. Sekarang, sangat berbeda. Ibu nggak ada. Bapak masih di rumah sakit. Semoga cepat pulih seperti sediakala,” kata Sinbad sembari meneteskan air mata.

Bermula pada Bulan April. Entah, ada apa? Tahun 2020 ini, Sinbad mengalami ujian Allah pada bulan itu. Ketika sang ibunda meninggal dunia tanggal 4.

Disusul pamannya di Kambingan, Pagu, Kabupaten Kediri 11 April 2020. Sang Paman akhirnya dinyatakan positif Covid-19.

Hasil swab, Sinbad dan ayahnya yang punya riwayat berinteraksi dengan pamannya juga terpapar. Sinbad isolasi mandiri di rumahnya, karena tergolong Orang Tanpa Gejala (OTG). Dia sekaligus juga menjaga adik laki-lakinya yang masih kelas 5 SD.

“Selama ini, saya hanya melihat di televisi, merasa seolah Covid-19 itu jauh. Ternyata, Covid-19 ada di dekat saya. Berturut-turut paman, kemudian saya dan bapak,” kata Sinbad.

Sinbad, sosok pemuda tangguh dan mandiri. Dia tekun bekerja. Menjadi conten creator. Sebagai kameraman, sekaligus editor kanal youtube. Juga kerap memperoleh job-job video dokumentasi.

Aktifitas itu berjalan selama dalam karantina. “Saya ya bersih-bersih rumah, olahraga, berjemur. Kadang ngedit video. Alhamdulillah, ada multivitamin dari desa. Saya juga dikontrol oleh perawat,” katanya.

Dia merasa senang dan berterima kasih atas perhatian masyarakat sekitar rumahnya. Tetangga banyak membantunya selama isolasi. Memberikan sembako serta menyiapkan konsumsinya. Kadang, Sinbad juga masak sendiri.

Dia berharap masyarakat menyadari bahaya Covid-19. Untuk tetap di rumah saja. Hingga badai Covid-19 ini berlalu. “Nggak usah ke mall dulu. Nanti kalau pandemi sudah berlalu, bisa keluar dengan aman, nyaman dan tenang,” tambahnya.

Semoga badai pandemi cepat berlalu. (dan)

Simak video wawancara dengan Sinbad berikut ini:

Tim Kediriapik
Berikutnya

Terkait Posting

Komentar