Ke Jakarta, Demi Dukungan Jokowi untuk 2 Upacara Kemerdekaan di Situs nDalem Pojok

Komentar

Pengurus Persada Sukarno nDalem Pojok Kediri yang didukung berbagai komunitas  melayangkan surat ke Presiden Joko Widodo. Mereka meminta dukungan presiden karena hendak melaksanakan dua kali upacara: Kemerdekaan Bangsa Indonesia dan Berdirinya NKRI.

SURAT  diserahkan langsung oleh Kushartono, ketua Harian Situs Persada Sukarno nDalem Pojok ke Kantor Sekretariat Negara Republik Indonesia Jalan Veteran no 17-18, Jakarta Pusat,  Rabu, 03 Agustus 2022.

Dalam surat itu, Situs nDalem Pojok dan sejumlah komunitas meminta dukungan Presiden Jokowi, jika berbagai komunitas akan menggelar dua kali upacara di Situs nDalem Pojok, Wates Kediri. Upacara kemerdekaan Bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus 2022 dilanjutkan upacara berdirinya NKRI keesokan harinya.

Usai menyerahkan surat yang diterima oleh petugas di Sekretariat Negara, Kushartono menyatakan  keyakinannya, jika presiden akan mendukung agenda Tasyakkuran 17 Agustus sebagai Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia dan 18 Agustus sebagai Hari Berdirinya NKRI atau Hari Jadi NKRI di Situs Ndalem Pojok Persada Soekarno Kediri.

“Karena ini baik, demi lebih memperkuat lagi kesadaran berbangsa dan memperkokoh lagi NKRI dan ini sejalan dengan program pemerintah di bawah pimpinan Pak Jokowi,” jelas Kushartono.

Dalam surat tersebut, Kushartono juga memohon arahan presiden. Seandainya agenda tasyakuran upacara Kemerdekaan Bangsa Indonesia dan upacara tasyakuran Berdirinya NKRI 18 Agustus ini dianggap menyalahi aturan,  dirinya siap menghentikan.

“Kami mohon diingatkan, mohon bimbingan dan arahan. Seandainya pun kemudian dilarang kami nggak apa-apa. Karena itulah kami berkirim surat kepada Bapak Presiden,” ujarnya.

Beberapa komunitas di Kediri tampak sudah kompak untuk mensukseskan Hari Jadi NKRI, bahkan sebagian siap pasang badan. “Kami siap berpartisipasi mensukseskan tasyakuran Hari Jadi NKRI,” ujar Ari Hakim LC, aktivis dari Kampung Inggris Pare.

Sementara, Ki Aji, sesepuh Padepokan Patembayan Jawadipa menyatakan, meski ada yang melarang, berbagai komunitas akan tetap menjalankan upacara karena secara hukum tidak ada pasal yang melarang. “Kita jelaskan kepada mereka dengan cerdas, elegan dan tertib hukum. Saya siap mendukung. Siap pasang badan,” tegasnya. 

Nampaknya bukan tanpa alasan mengapa tasyakuran Hari Jadi NKRI perlu dimulai dari Kediri.  Sebab, katanya, jika ditelusuri hampir semua hal yang terkait negara  ini berawal dari bumi Kediri.

“Pancasila dasar negara mulai digali oleh Bung Karno di Kediri, lambang negara Garuda Pancasila berasal dari Garudea juga Kediri, semboyan negara Bhinneka Tunggal Ika dari Mpu Tantular Kediri, bendera negara sang merah putih juga dari kerajaan Kediri,” tambah Kus.

Maka menurut mereka sudah semestinya jika Hari Jadi NKRI perlu diawali dari Kediri. Soal tasyakuran hakekatnya adalah bersyukur kepada Allah, Tuhan YME yang telah menganugerahkan Negara Republik Indonesia ini.

Dua kali upacara perayaan kemerdekaan bangsa dan berdirinya NKRI sudah empat kali digelar di Situs nDalem Pojok.  Pertama kali, pada tahun 2018. Tahun ini, adalah pelaksanaan kelima. (*) 

Sumber: Siaran pers Pengurus Persada Sukarno Situs nDalem Pojok Kediri

Editor : Danu   

Tim Kediriapik
Berikutnya

Terkait Posting

Komentar