Lebih dari sekadar kuliner, Degan Bakar diyakini memiliki khasiat yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit, jika rutin mengonsumsinya. Coba Degan Bakar plus Rempah di Pandantoyo, Ngancar, Kabupaten Kediri.
PURWANTO sibuk menata kayu bakar dalam drum dan rangkaian besi yang dimodifikasi menjadi tempat perapian. Di atas tungku, terdapat tumpukan degan yang sudah dibakar. Sesaat kemudian, api menyala diikuti kepulan asap dari dalam drum. Purwanto mengambil degan. Mengupas dan melubangi ujungnya.
10 menit berselang, bulatan degan yang warnanya berubah jadi kehitaman itu tersaji di meja dapur. Yatini, istri Purwanto meletakkan beberapa rempah-rempah. Bukan sembarang racikan, tapi komposisi rempah-rempah yang mengandung zat penyembuh, di antaranya: jahe merah, sereh, gula aren, madu dan lain-lain.
“Rasanya lezat.. Rempah-rempahnya terasa.. Efeknya langsung.. Selesai minum ini, badan terasa hangat dan segar, ” ujar Apriliasari, sesaat setelah menyeruput air degan bakar yang tersaji.
Sederet khasiat degan bakar untuk kesehatan terpampang di dinding warung. Di antaranya; membersihkan racun, menyembuhkan penyakit jantung, pencegan terhadap penyakit kanker, mengusir cacing dalam perut dan lain-lain.
**
Warung Degan Bakar Plus Plus ini terletak di jalan yang mengarah ke Gunung Kelud, tepatnya di Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Purwanto memulai usaha degan bakar ini sejak 2021, ketika pandemi Covid-19 melanda.
Mulanya, Purwanto yang mencari nafkah sebagai sopir truk ini mengalami sakit asam lambung. Penyakit yang sering kumat. Penyakitnya mereda saat mengonsumsi degan bakar yang dijajalnya di Sragen, Jawa Tengah. Dampaknya terasa pada kesehatan, dia penasaran.
Akhirnya, Purwanto melakukan uji coba secara mandiri. Dia meracik degan bakar dengan berbagai rempah-rempah. Hingga, akhirnya menemukan formulasi paling tepat. “Alhamdulillah, sakit asam lambung saya sembuh, sebulan setelah minum degan bakar ini. Akhirnya, saya mencoba buka warung,” ujarnya.
Awalnya, dia harus menyiapkan 70 degan bakar per hari. Namun, permintaan melonjak saat Covid-19. Dia bisa menjual 200-250 degan bakar per hari. Degan dipasok dari Blitar. “Saat ini, permintaan sudah menurun, 100 degan per hari. Kalau akhir pekan bisa sampai 150 degan per harinya,” paparnya.
Pelanggannya tak hanya dari Kediri, namun banyak juga dari luar kota. Misalnya, ada warga Mojokerto yang sudah pernah datang ke warung Degan Bakar Purwanto dan kembali lagi, karena sakitnya haid tak lancar, akhirnya berkurang banyak. “Ada juga yang sakit batu ginjal, konsumsi tiga kali akhirnya sembuh,” tambahnya.
Wah, menarik juga jika menyimak khasiat dan rasa degan bakar ini. Jangan lewatkan, Degan Bakar Plus Rempah-Rempah di Pandantoyo, jika melintas ke arah Gunung Kelud. (*)
Penulis : Danu S
Komentar