Sebanyak 110 peserta dari 14 komunitas dari Kota/Kabupaten Kediri menggelar kegiatan penanaman dan clean up di Kawasan Gunung Kelud, Kabupaten Kediri.
kediriapik.com – Semangat komunitas pelestarian lingkungan tampak dalam kegiatan memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) di Kawasan Gunung Kelud pada Sabtu (25/02/2023). Dua kegiatan besar komunitas ini; penanaman dan clean up.
Kegiatan yang diikuti 110 peserta dari 14 komunitas ini diinisiasi Yayasan Hijau Daun Mandiri dan Rumah Zakat Action rutin digelar setahun sekali untuk menjaga ekosistem hutan, primata yang tinggal di sana dan mengedukasi wisatawan agar tidak membuang sampah sembarangan di tempat wisata.
“Kegiatan tahunan ini juga bertujuan menjaga sumber mata air yang keluar dari bebatuan, di mana sumber air ini memiliki pH 9.2 yang masih terjaga kemurniannya sehingga menjadi tempat minum untuk hewan yang tinggal di hutan,” kata Bu Endang, Ketua Yayasan Hijau Dauni.
Pada kegiatan penanaman, ada 125 bibit pohon yang ditanam. Ada 60 bibit buah serta 65 bibit trembesi dan bibit ficus yang ditanam di lereng Gunung Kelud.
Sementara, pada kegiatan clean up, sebanyak 102 kg sampah terangkut sepanjang area batas parkir mobil sampai kawah Gunung Kelud. Sampah-sampah itu berupa berupa residu dan daur ulang. Banyak ditemukan di tepi jalan menuju kawah Gunung Kelud, di bawah jembatan serta di tepi jurang. “Namun sampah-sampah tersebut belum terangkat sepenuhnya dikarenakan kondisi cuaca yang tidak menentu,” ujar Chandra Iman Asrori, pegiat Aksi Brantas dari Forum Kali Brantas.
Ada banyak faktor mengapa begitu banyak sampah yang ada di Kawasan Gunung Kelud ini, mulai dari kurangnya kepedulian pengunjung terhadap sampah hingga tidak adanya papan himbauan serta kurangnya fasilitas tempat sampah.
Chandra Iman Asrori berharap pengelola Wisata Gunung Kelud membuat himbauan dan aturan ketat bagi pengunjung Kawasan Gunung Kelud. Seperti tidak membawa barang/kemasan yang akan menjadi sampah. Membawa pulang kembali sampahnya. Tidak boleh membuang sampah di gunung.
“Masukkan kami untuk pemerintah, perlu ada Satgas lingkungan untuk memantau kebersihan gunung. Memberikan denda dan sanksi bagi yang membuang sampah di Gunung Kelud,” kata Chandra.
Hal itu bisa menjadi solusi untuk menjaga gunung agar sampah dapat terkelola dengan baik dan benar sehingga tidak bocor dan mencemari gunung. Tetap semangat menjaga alam ditengah krisis iklim yang merusak segalanya. (*)
Penulis : Chandra Iman Asrori (Pegiat Aksi Brantas Forum Kali Brantas)
Editor : Danu S
Komentar