TAHU Topeng Bujang Ganong ‘kan? Yap. Topeng ini salah satu bagian perlengkapan seni Jaranan dan Reog. Nah, topeng produksi Kediri banyak diminati pasar mancanegara.
Adalah Mahmud Septian Avrizal, salah satu perajin Desa Paron, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri. Uniknya, mahmud belajar secara otodidak. Ya, belajar sendiri. Dia bersentuhan dengan topeng Bujang Ganong, sejak tahun 2009. Kala itu, dia penari jaranan.
Pada 2015, dia menekuni pembuatan topeng. Bahan dasar pembuatan topeng adalah kayu jenis cangkring, ekor kuda, dan pewarna. “Dalam sebulan, saya bisa produksi 10 topeng,” kata Mahmud.
Dari semua bahan itu, paling sulit bulu ekor kuda. Dia harus mendatangkan bulu ekor kuda dari Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Hasil karya Mahmud ini banyak diminati. Mulai pasar dalam negeri. Di sekitar pulau Jawa, Kalimantan, Palembang, Lampung dan Riau. Bahkan, juga mancanegara; Philipina, Korea Selatan, Singapura, Lebanon dan Jepang.
Topeng Bujang Ganong ini dijual dengan harga Rp. 650 ribu untuk topeng anak-anak, sedang untuk dewasa dijual Rp 850 ribu bahkan hingga Rp. 1,5 juta.
“Dalam sebulan bisa terjual 5-8 topeng. Jumlah ini akan meningkat hingga 10 buah, saat bulan Agustus dan bulan September yang bertepatan dengan bulan syuro, karena banyak pementasan jaranan,” kata Mahmud.
Pengerjaan topeng ini, terletak pada pewarnaan bola mata. Karena harus bisa mengesankan hidup. Serta mendapatkan bulu ekor kuda, sebagai rambut topeng.
Proses pembuatan dimulai dari membentuk balok kayu dengan alat khusus. Sesuai garis wajah topeng. Dilanjutkan pengukiran karakter wajah dan diwarnai. Selanjutnya proses memasang bulu ekor kuda sebagai rambut topeng.
seperti yang dialami perajin topeng asal kabupaten kediri, jawa timur,, bahkan untuk memenuhi permintaan, ( pkg ) Kesenian jaranan, dan reog tak lepas dari topeng bujang ganong, yang menjadi salah satu pelengkap saat pementasan,, namun topeng bujang ganong memilik keunikan bentuk sehingga menarik peminta kolektor, maupun pelaku seni,,
Tingginya permintaan topeng bujang ganong ini dirasakan mahmud septian avrizal, salah satu perajin desa paron, kecamatan ngasem, kabupaten kediri, yang mulai menekuni membuat topeng sejak tahun 2015 lalu, secara otodidak.
Komentar